TASIKMALAYA, 18 Oktober 2025 – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Latifah Mubarokiyah (STIELM) kembali membuktikan komitmennya dalam melahirkan sarjana yang unik. Sebagai tradisi tahunan, kampus ini mewajibkan seluruh lulusannya mengikuti program spiritual intensif “Pesantren Sarjana” sebelum resmi dilepas ke masyarakat.
Kegiatan yang berlangsung khidmat pada Jumat hingga Sabtu, 17-18 Oktober 2025 ini, merupakan program sinergi berkelanjutan antara STIELM dan Lembaga Dakwah TQN (LDTQN) Pondok Pesantren Suryalaya.
Program ini menjadi puncak atau penyempurnaan dari kurikulum khas STIELM. Berbeda dari kampus ekonomi pada umumnya, STIELM tidak hanya mengajarkan ilmu ekonomi saja, tetapi juga secara rutin membekali mahasiswanya dengan mata kuliah Tasawuf yang terintegrasi selama masa studi.



Pesantren Sarjana ini dirancang sebagai pembekalan akhir untuk mempraktikkan secara intensif ilmu spiritual yang telah mereka pelajari di kelas, menyeimbangkan nalar intelektual (fikir) dengan kejernihan batin (zikir).
Selama dua hari, para lulusan ini “nyantri”, larut dalam serangkaian amaliah praktis Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah (TQN). Mereka dibimbing langsung untuk mendalami ibadah inti, seperti talqin dzikir, manaqib, dan khataman, yang bertujuan membersihkan hati dan memperkuat integritas spiritual.
Ketua Panitia Pesantren Sarjana menyatakan bahwa program ini adalah bagian integral dari visi pendidikan mereka. “Mata kuliah Tasawuf di kelas dan Pesantren Sarjana di akhir adalah satu kesatuan utuh. Kami tidak ingin melahirkan ekonom yang pintar tapi ‘kering’ hatinya. Lulusan STIELM harus membawa nilai-nilai TQN Suryalaya ke mana pun mereka berkarya,” tuturnya.
Antusiasme pun terlihat dari para peserta. Seorang lulusan yang baru saja menyelesaikan sidangnya mengaku bahwa program ini melengkapi perjalanannya.
“Selama kuliah, kami sudah belajar teori Tasawuf yang menyeimbangkan mata kuliah ekonomi kami. Di sini, di Pesantren Sarjana, kami mempraktikkannya secara penuh. Rasanya lengkap. Ini adalah pengingat bahwa kesuksesan profesional harus berlandaskan kedekatan kita kepada Allah,” ungkapnya.
Dengan konsistensi program tahunan ini, STIELM dan LDTQN Suryalaya menegaskan komitmen mereka untuk mencetak generasi intelektual muslim yang tidak hanya kompeten secara profesional, tetapi juga kokoh secara spiritual dan berakhlakul karima